Rabu, 01 Mei 2013

TUGAS PERTAMA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN #


Tugas 1 :Peta Pulau Terluar Indonesia

8 Pulau terluar di indonesia yang ada di sekitar pulau jawa

Gambar di atas merupakan Peta Pulau jawa

1. Pulau Tunda


Pulau Tunda merupakan salah satu gugusan pulau dari 17 pulau yang berada di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Secara Administratif Pulau Tunda terletak di kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Dilihat secara geografis Pulau Tunda terletak di koordinat 5°48'43'' LS dan 106°16'47''. Di Pulau Tunda terdapat satu desa atau kelurahan yakni Kelurahan Warga Sara. Pulau Tunda dengan luas 289,79 Ha ini terbagi dalam dua kampong yaitu kampong barat dan timur.
Pulau Tunda dahulu lebih dikenal dengan nama Pulau Babi oleh penduduk sekitar Serang, tidak ada sejarah tentang penamaan Pulau Babi tersebut. Asal nama Pulau Tunda berasal dari kata “Penundaan” hal ini karena Pulau Tunda sering digunakan sebagai tempat transit barang-barang yang akan di angkut oleh kapal. Asal mula nama desa adalah desa pulau tunda yang kemudian diganti menjadi Warga Sara yang memiliki arti hokum sara.

2. Pulau Sanghiang

Pulau yang terletak di antara Selat Sunda dan berbatasan langsung dengan wilayah perairan Provinsi Lampung ini memiliki luas lebih dari 700 ha dan memiliki beberapa wilayah perairan seperti Batu Raden (Selatan), Tempuyung (Tenggara), Legon Waru (Timur), Labuhan Bajo (Timur Laut), Tanjung Bajo (Utara), dan Pantai Panjang (Sebelah Barat).  Pulau ini merupakan pulau besar dan telah berpenghuni lebih dari 40 KK dan pada umumnya, penduduknya berasal dari wilayah Anyer (Banten) yang bersuku Sunda-Banten, Lampung, dan Jawa.  
Pulau yang relatif sepi ini merupakan kawasan Taman Wisata Laut.  Hal ini telah ditetapkan oleh SK Menhut No : 689/Kpts-II/1991 tertanggal 12 oktober 1991 dan semenjak tahun 1991, pengelolaan taman wisata laut ini dipercayakan pada PT Pondok Kalimaya Putih (PT PKP).  Namun, setelah adanya krisis moneter Indonesia tahun 1998, pengelolaan taman wisata ini terhenti hingga sekarang.

3. Pulau Sebuku

Pulau Sebuku adalah sebuah pulau dan juga sebuah kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia. Pulau ini terletak di tengah-tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia (The Centerest Island of Indonesia), atau tepatnya sebelah timur Pulau Laut dan di sebelah barat Pulau Sulawesi.
Pada zaman kejayaan Kerajaan Majapahit, pulau ini termasuk daerah taklukan Majapahit seperti tersebut dalam Kitab Negarakertagama.Ibu kota kecamatan ini berada di Desa Sungai Bali yang dapat ditempuh lebih kurang 45 menit perjalanan laut dengan speedboat dari ibu kota Kabupaten di Pulau Laut atau 25 menit perjalanan darat ditambah 20 menit perjalanan laut dari Teluk Gosong, yaitu tempat terdekat di Pulau Laut menuju Pulau Sebuku.

4. Pulau Sebesi

      Pulau yang memiliki luas ± 2.620 Ha ini, secara administratif terletak di wilayah Kabupaten Lampung Selatan dan memiliki topografi wilayah berupa dataran landai hingga dataran tinggi sehingga dari kejauhan sepintas terlihat menjulang tinggi seperti bukit atau gunung di atas permukaan laut yang ditumbuhi beragam jenis tumbuhan yang didominasi pohon kelapa, sedangkan kondisi wilayah pesisirnya berupa batuan dan pasir.  
Selain itu juga, pulau ini merupakan salah satu pulau berpenghuni yang terdekat dengan wilayah Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau, sehingga pada bagian selatan pulau (Dusun Gubug Seng) dapat terlihat panorama Kepulauan Krakatau.  Pulau Sebesi memiliki desa induk, yaitu Desa Tejang yang membawahi beberapa dusun seperti Regahan Lada, Segenom, dan Gubuk Seng.

5. Pulau Krakatau

Kepulauan Krakatau terletak di Selat Sunda, yaitu antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.  Luas daratannya sekitar 3.090 ha terdiri dari Pulau Sertung (1.060 ha), Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320 ha).
      Secara geografis Kepulauan Krakatau terletak pada koordinat 6°03’15”- 6°10’30” LS dan 105°21’15” – 105°27’45”BT.  Sedangkan secara administratif pemerintahan, Kepulauan Krakatau termasuk ke dalam wilayah Desa Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.  Sejak tanggal 5 Juni 1990 pengelolaanya dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung.

6. Pulau Panaitan

      Pulau Panaitan adalah sebuah pulau yang terletak paling barat di Ujung Semenanjung Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang dipisahkan oleh sebuah selat sempit. Pulau Panaitan merupakan pulau yang tidak kalah menariknya dengan Pulau Peucang. Pulau dengan luas ± 17.000 Ha ini memiliki berbagai potensi obyek wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Perbukitan Pulau Panaitan terbentuk oleh hutan yang masih asli dengan kombinasi vegetasi hutan mangrove, hutan pantai dan hutan hujan dataran rendah. Keadaan hutannya yang masih asli ini dihuni oleh berbagai jenis satwa liar seperti rusa, kancil, babi hutan, kera ekor panjang, buaya, kadal, ular phyton, dan aneka jenis burung.

7. Pulau Deli

     Pulau Deli pulau terluar yang terletak di Samudera Hindia, termasuk wilayah provinsi Banten dengan luas sekitar 950 Ha. Kedudukan Pulau Deli disebutkan dalam Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 78 Tahun 2005 tentang pengelolaan pulau-pulau kecil terluar sebagai pulau terluar yang ada di provinsi Banten.
     Secara Geografis Pulau Deli terletak pada 07°01’00’’ LS - 105°31’25’’ BT. Pulau ini berbatasan langsung dengan Australia. Daratam yang terletak dengan pulau Deli adalah Tanjung Sodong dan Pulau Tinjil, serta berbatasan langsung dengan Australia. Di pulau ini terdapat titik dasar (TD) No. TD 147 dan titik refrensi (TR) No. TR 147.

8. Pulau Tinjil

      Pulau Tinjil merupakan sebuah pulau kecil dengan segudang pesona alam yang begitu indah dan eksotik. Suasana pemandangan alam disekitar pulau ini, terlihat masih begitu asri. Beraneka jenis pohon seperti Ketapang, Melinjo, serta Sawo Hutan, tumbuh dengan subur dan rindang pada pulau yang terletak disekitar Samudra Hindia tersebut. Selain itu, disepanjang pesisir pantai Pulau Tinjil, kita dapat menyaksikan panorama alam yang begitu fantastik dan luar biasa mengagumkan. Hamparan pasir yang lembut dan berwarna putih bersih, terlihat begitu sempurna berpadu dengan jernihnya warna laut disekitar perairan dipulau Tinjil ini.
     Selain itu, pesona alam bawah laut dipulau Tinjil, juga begitu mengagumkan serta dapat memanjakan mata wisatawan yang berkunjung dan berwisata. Berbagai kegiatan seperti Snorkling ataupun Diving, dapat kita lakukan untuk dapat menikmati pesona pulau yang begitu kaya dengan keanekaragaman kekayaan hayati berupa terumbu karang yang tersusun dalam beberapa lapisan tersebut. sementara disisi lain, berbagai jenis satwa liar seperti Tokek, Biawak, Kepiting, serta beberapa jenis burung dan ular juga hidup dan berkembang biak, pada pulau dengan luas sekitar 600 hektar ini.

Tugas 2 : Makanan Favorit
1.      Makanan Favorit : Mie Ayam.
Bahan : 1 Bungkus mie,sawi secukupnya dan daging ayam secukupnya.
Cara memasak : saya memakan mie ayam biasanya beli di pinggir jalan atau di toko-toko,namun saya sering melihat cara memaskanya,pertama masukan minyak secukupnya beserta bumbu-bumbu lainya ke dalam mangkok,rebus mie dan sawi ke dalam air panas,jika sawi dan mie di rasa sudah cukup matang pindahkan ke dalam mangkok yang sudah di tuangkan bumbu tadi,aduk mie tersebut sampai merata dengan bumbunya,jika sudah rata masukan daging ayam secukupnya,dan mie ayam favorite saya pun siap di santap.
Tugas 3 : Tempat Wisata Favorite
Tempat favorit saya adlah gurung takuban perahu yang ada didaerah bandung,karna di sana pemandangannya sangat menarik serta udaranya yang sangat sejuk,walaupun perjalanannya cukup melelahkan bisa di tempuh menggunakan sepeda motor tapi ketika kita sampai di sana rasa letih itu tersara hilang karena pemandangan dan hawa sejut yang ada di gurung tangkuban perahu ini. Dengan membayar tiker sebesar Rp.13.000 dan tiket kendaraan sesuai kendaraan yang kita bawa kita sudah dapat masuk ke dalam area wiasta gunung tangkuban perahu.

Tugas 4 : Kebijakan yang akan di terapkan bila memimpin suatu daerah yang 2/3nya air.
Jika saya di berikan kesempatan untuk memimpin derah atau negara yang 2/3 dari negara tersebut merupakan daerah perairan saya akan menerapkan kebijakan memberikan sedikit kuota impor hasil laut dari negara lain dan memberikan sedikit kuota ekspor hasil laut yang berasal dari derah negara saya,karna saya ingin membuat masyarakat yang ada di daerah saya tersebut lebih mandiri dalam mencari hasil alam dan dapat menikmati hasil tersebut dengan kualitas yang baik,serta meningkatkan taraf kesejahtraan para nelayan agar istri para nelayan dapat mempunyai usaha lain untuk membantu ekonomi keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar